Surat Terbuka : Pemilik Persija Menggugat...!!!!!!!
(Persija Jakarta - photo by: Google)
Masih adakah kejujuran di PSSI..?
Jakarta, 30 Oktober 2011
Tulisan ini bermula ketika kejujuran dikalahkan kekuasaan, ketika kebenaran tertimbun bahan dan ketika sepakbola dijadikan politik oleh para petingginya.
Jakarta, 30 Oktober 2011
Tulisan ini bermula ketika kejujuran dikalahkan kekuasaan, ketika kebenaran tertimbun bahan dan ketika sepakbola dijadikan politik oleh para petingginya.
PERSIJA JAKARTA siapa yang tak kenal tim pujian ibukota ini? Tim yang telah mempunyai sejarah semenjak tahun 1928. Tim berjuluk Macan Kemayoran pujian warga Jakarta dan 30 klub anggota Persija sebagai pemilik serta Jakmania sebagai pendukung fanatiknya.
Saat ini, tim itu sedang tertimpa masalah, problem yang entah kapan terungkap kebenarannya. Hadi Basalamah telah mengusik Macan kami yang telah mengganggu dan sekarang ia merebut paksa “Macan” itu dari kami.
Dualisme Persija problem yang tiba seiring dengan pergantian kepengurusan PSSI yang baru.
Di animo kompetisi 2011/2012 ini ada dua PT yang mendaftar sebagai direktur Persija. PT Persija Jaya Jakarta yang dipimpin Ferry Paulus dan PT. Persija Jaya yang diakui oleh Hadi Basalamah.
Seperti yang kita ketahui bersama, Ferry Paulus ialah Ketua Umum Persija periode 2011-2015 hasil kongres (RUA) tanggal 30 Juli 2011 yang disaksikan dan disahkan oleh wakil Sekjen PSSI Bapak Tondo Widodo dan Dinas Olah Raga, Pemprov, Pemerintah Daerah dan para sesepuh PERSIJA serta The Jakmania yang turut menyaksikan demokratif dan keabsahan pemilihan tersebut.
Keabsahan Ferry Paulus sebagai Ketua Umum, juga diresmikan oleh Pemerintah Daerah yang dibuktikan dengan surat keputusan Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat . Sekaligus sebagai Direktur Utama PT. Persija Jaya Jakartahasil RUPS tanggal 9 Agustus 2011.
Itu berarti Ferry Paulus-lah yang berhak mengelola Persija, didukung hasil verifikasi AFC dan PSSI sendiri yang memberi nilai kepada PT. Persija Jaya Jakarta (PJJ) FP meraih poin 90,1 poin dan PT. Persija Jaya (PJ) HB 11 poin. Maka PT. Persija Jaya Jakarta-lah seharusnya yang lolos.
Tapi apa nyatanya..?? PSSI yang memilih hasil verifikasi Persija seakan dibutakan oleh hal-hal yang berbaui kekuasaan, bahan dan terkesan dipaksakan.
PSSI telah mengeluarkan keputusan sepihak yang memilih bahwa PT Persija Jaya pimpinan Hadi Basalamah-lah yang dimenangkan verifikasi, merekalah yang akan memimpin Persija animo ini.
Kemudian PT. Persija Jaya pun DIBUBARKAN oleh pemiliknya (30 club anggota Persija) pada hari Jumat, 21 Oktober 2011 seiring telah diterimanya saham para direksinya (yang diserahkan oleh direktur utama komisaris utama yang didampingi direksi lainnya) alasannya ialah PT tersebut telah disalah gunakan oleh Bambang Cipto, cs (salah satu pengurusnya dikala itu) yang sesungguhnya PT tersebut telah dibekukan oleh ketuam umum terdahulu Toni Tobias dan BLI pada animo kompetisi 2009-2010.
Wahai PSSI..!!!!
Persija yang benar ialah Persija yang telah mempunyai sejarah. Persija yang pernah menjadi juara Liga tahun 2001. Persija yang didukung oleh suporter militannya, The Jakmania, Persija yang di dalamnnya ada Bambang Pamungkas sebagai icon, Persija yang sah tanpa ada rekayasa dan kebohongan. Bukan Persija yang pemainnya Jakarta FC salin baju, bekas LPI yang tak mempunyai sejarah dengan pemain dadakan yang diambil dari kompetisi seumur jagung yang hanya berjalan setengah musim.
Dimanakan hati nurani para petinggi-petinggi itu...? Apakah bergotong-royong mereka sadar yang mereka lakukan telah berdampak sangat besar terhadap pesepakbolaan Indonesia dan merugikan banyak pihak..! Kami disini tidak akan tinggal diam. Tak akan pernah membiarkan macan kami direbut begitu saja oleh Mafia. Pihak yang hanya mementingkan diri sendiri demi kekuasaan, popularitas, bisnis, politik dan dendam, sehingga menghalalkan segala cara meski harus merampok Persija dan dibenci masyarakat Jakarta.
Jika PSSI tidak dapat lagi merubah keputusan itu, kalau kalian para petinggi yang terhormat masih tetap yakin dengan keputusan yag berdasarkan kalian itu benar, entah dinilai dari segi apanya..?
Maka kami tidak akan pernah berhenti. Kami akan terus berjuang demi menyelamatkan MACAN kami dari para perampok yang tidak punya aib itu dan menyelamatkan sepakbola Indonesia.
Sudah seburuk inikah sepakbola yang ada di Indonesia? Sudah separah inikah para pengurus sepakbola negeri ini? Sampai kebenaran pun rasanya susah sekali terungkap, hanya alasannya ialah materi, hanya alasannya ialah kesuksesan. Apakah tak ada lagi yang dapat menjunjung tinggi kejujuran dan profesionalisme? Sungguh miris sekali bangsa ini mempunyai para pemimpin ibarat mereka... Sungguh ironis ketika negara yang kita cintai ini telah dihuni Mafia di beberapa aspek kehidupan, ada Mafia KASUS ada bandit PAJAK dan sekarang lahir MAFIA BOLA (legalitas).
Jika ini yang mereka mau, mari mitra kita rapatkan barisan....
Untuk membantu temukan kebenaran. Jangan kebohongan ini terus berjalan dan tak akan kami biarkan Macan kami hilang. Kami pun tak akan tinggal membisu dan pasrah menunggu keputusan. Semua tahu, keadilan harus ditegakkan, kami yakin kebenaran akan terungkap.
Yang benar akan keluar sebagai pemenang, yang salah tunggu kehancuran.
Oleh jadinya Deklarasi 30 Club Pemilik Persija lahir...!
Dengan ini kami 30 Club anggota Persija selaku pemilik Persija (mewakili warga Jakarta)
MENGGUGAT
• Kepada sdr. Bambang Cipto cs. Untuk tidak menggunakan nama Persija termasuk logo dan bintangnya.
Silahkan kalian ikut berkompetisi, kami tidak melarang dan mengganggunya. Tapi jangan pernah menggunakan nama PERSIJA tanpa seijin kami.
Kami haramkan siapapun yang menggunakan nama, logo dan bintang Persija, kecuali kami yang berhak.
Persija mustahil ada dua, Persija hanya satu.
Saat ini, tim itu sedang tertimpa masalah, problem yang entah kapan terungkap kebenarannya. Hadi Basalamah telah mengusik Macan kami yang telah mengganggu dan sekarang ia merebut paksa “Macan” itu dari kami.
Dualisme Persija problem yang tiba seiring dengan pergantian kepengurusan PSSI yang baru.
Di animo kompetisi 2011/2012 ini ada dua PT yang mendaftar sebagai direktur Persija. PT Persija Jaya Jakarta yang dipimpin Ferry Paulus dan PT. Persija Jaya yang diakui oleh Hadi Basalamah.
Seperti yang kita ketahui bersama, Ferry Paulus ialah Ketua Umum Persija periode 2011-2015 hasil kongres (RUA) tanggal 30 Juli 2011 yang disaksikan dan disahkan oleh wakil Sekjen PSSI Bapak Tondo Widodo dan Dinas Olah Raga, Pemprov, Pemerintah Daerah dan para sesepuh PERSIJA serta The Jakmania yang turut menyaksikan demokratif dan keabsahan pemilihan tersebut.
Keabsahan Ferry Paulus sebagai Ketua Umum, juga diresmikan oleh Pemerintah Daerah yang dibuktikan dengan surat keputusan Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat . Sekaligus sebagai Direktur Utama PT. Persija Jaya Jakartahasil RUPS tanggal 9 Agustus 2011.
Itu berarti Ferry Paulus-lah yang berhak mengelola Persija, didukung hasil verifikasi AFC dan PSSI sendiri yang memberi nilai kepada PT. Persija Jaya Jakarta (PJJ) FP meraih poin 90,1 poin dan PT. Persija Jaya (PJ) HB 11 poin. Maka PT. Persija Jaya Jakarta-lah seharusnya yang lolos.
Tapi apa nyatanya..?? PSSI yang memilih hasil verifikasi Persija seakan dibutakan oleh hal-hal yang berbaui kekuasaan, bahan dan terkesan dipaksakan.
PSSI telah mengeluarkan keputusan sepihak yang memilih bahwa PT Persija Jaya pimpinan Hadi Basalamah-lah yang dimenangkan verifikasi, merekalah yang akan memimpin Persija animo ini.
Kemudian PT. Persija Jaya pun DIBUBARKAN oleh pemiliknya (30 club anggota Persija) pada hari Jumat, 21 Oktober 2011 seiring telah diterimanya saham para direksinya (yang diserahkan oleh direktur utama komisaris utama yang didampingi direksi lainnya) alasannya ialah PT tersebut telah disalah gunakan oleh Bambang Cipto, cs (salah satu pengurusnya dikala itu) yang sesungguhnya PT tersebut telah dibekukan oleh ketuam umum terdahulu Toni Tobias dan BLI pada animo kompetisi 2009-2010.
Wahai PSSI..!!!!
Persija yang benar ialah Persija yang telah mempunyai sejarah. Persija yang pernah menjadi juara Liga tahun 2001. Persija yang didukung oleh suporter militannya, The Jakmania, Persija yang di dalamnnya ada Bambang Pamungkas sebagai icon, Persija yang sah tanpa ada rekayasa dan kebohongan. Bukan Persija yang pemainnya Jakarta FC salin baju, bekas LPI yang tak mempunyai sejarah dengan pemain dadakan yang diambil dari kompetisi seumur jagung yang hanya berjalan setengah musim.
Dimanakan hati nurani para petinggi-petinggi itu...? Apakah bergotong-royong mereka sadar yang mereka lakukan telah berdampak sangat besar terhadap pesepakbolaan Indonesia dan merugikan banyak pihak..! Kami disini tidak akan tinggal diam. Tak akan pernah membiarkan macan kami direbut begitu saja oleh Mafia. Pihak yang hanya mementingkan diri sendiri demi kekuasaan, popularitas, bisnis, politik dan dendam, sehingga menghalalkan segala cara meski harus merampok Persija dan dibenci masyarakat Jakarta.
Jika PSSI tidak dapat lagi merubah keputusan itu, kalau kalian para petinggi yang terhormat masih tetap yakin dengan keputusan yag berdasarkan kalian itu benar, entah dinilai dari segi apanya..?
Maka kami tidak akan pernah berhenti. Kami akan terus berjuang demi menyelamatkan MACAN kami dari para perampok yang tidak punya aib itu dan menyelamatkan sepakbola Indonesia.
Sudah seburuk inikah sepakbola yang ada di Indonesia? Sudah separah inikah para pengurus sepakbola negeri ini? Sampai kebenaran pun rasanya susah sekali terungkap, hanya alasannya ialah materi, hanya alasannya ialah kesuksesan. Apakah tak ada lagi yang dapat menjunjung tinggi kejujuran dan profesionalisme? Sungguh miris sekali bangsa ini mempunyai para pemimpin ibarat mereka... Sungguh ironis ketika negara yang kita cintai ini telah dihuni Mafia di beberapa aspek kehidupan, ada Mafia KASUS ada bandit PAJAK dan sekarang lahir MAFIA BOLA (legalitas).
Jika ini yang mereka mau, mari mitra kita rapatkan barisan....
Untuk membantu temukan kebenaran. Jangan kebohongan ini terus berjalan dan tak akan kami biarkan Macan kami hilang. Kami pun tak akan tinggal membisu dan pasrah menunggu keputusan. Semua tahu, keadilan harus ditegakkan, kami yakin kebenaran akan terungkap.
Yang benar akan keluar sebagai pemenang, yang salah tunggu kehancuran.
Oleh jadinya Deklarasi 30 Club Pemilik Persija lahir...!
Dengan ini kami 30 Club anggota Persija selaku pemilik Persija (mewakili warga Jakarta)
MENGGUGAT
• Kepada sdr. Bambang Cipto cs. Untuk tidak menggunakan nama Persija termasuk logo dan bintangnya.
Silahkan kalian ikut berkompetisi, kami tidak melarang dan mengganggunya. Tapi jangan pernah menggunakan nama PERSIJA tanpa seijin kami.
Kami haramkan siapapun yang menggunakan nama, logo dan bintang Persija, kecuali kami yang berhak.
Persija mustahil ada dua, Persija hanya satu.
Sumber: Jakmania[dot]org